Selasa, 29 Maret 2011

Ulasan Pirates of Silicon Valley

Film ini menceritakan tentang perseteruan antara Steve Jobs dengan Bill Gates. Keduanya sudah saling bersaing sejak 1975. Jobs dengan Apple inc, Bill Gates dengan Microsoft. Jobs yang sudah terkenal duluan akhirnya  lengah di akhir cerita saat memberikan prototype dari Sistem Operasi Macintosh pada Bill Gates yang pada saat itu bisa dikatakan kalau Bill Gates merupakan musuh dalam selimut. Mengapa dikatakan demikian? Karena sejatinya mereka adalah saingan. Namun hal apapun bisa dilakukan demi suatu ambisi, dan Bill Gates melakukannya. Dia sangat berani ketika mengajak Jobs bekerja sama dengan tujuan utama mempelajari teknologi Grafis dan Sistem Operasinya.
Akhirnya Microsoft yang saat itu belum seberapa besar dibandingkan Apple dapat sesuka hati mengutak-atik prototype Macintosh Apple yang baru akan diliris setahun kemudian. Bill Gates diam-diam mengutak-atik sistem operasi dan teknologi Macintosh dan meluncurkan apa yang kita kenal sekarang sebagai Windows, padahal saat itu Macintosh belum diluncurkan.
Namun di sisi Apple sendiri justru terjadi persaingan antara Macintosh Developers dan Apple II Developers, namun Steve Jobs malah menganggap hal ini sebagai sesuatu yang hebat dan dia menganggap macintosh adalah yang terbaik diantara pendahulunya yaitu Lisa dan Apple II. Bagi orang pada umumnya saat itu dapat dikata bahwa Apple menghancurkan dirinya sendiri. Sebab dari situ Jobs harus kehilangan banyak orang-orang terdekatnya termasuk Steve Woznia, rekan sejati Jobs dalam mendirikan Apple Inc.
Film ini bisa dijadikan teladan bagi kita semua yang ingin sukses seperti mereka berdua. Kejarlah selalu impianmu walau itu mengharuskanmu keluar dari kuliah, haha. Tapi janganlah lengah seperti Jobs karena saingan tak akan berhenti hanya karena kita sudah berada diatas mereka. berinovasilah terus. Good luck.

Senin, 28 Maret 2011

Implementasi Sistem Informasi Eksekutif di PT. Indah Kiat Pulp and Paper

Eksekutif adalah manajer tingkat yang lebih rendah yang berada pada tingkat yang lebih atas.
Martineau mengatakan bahwa pekerjaan manajer akan berubah secara drastis jika ia telah menjadi manajer puncak (eksekutif), dan manajer tersebut harus menyesuaikan keadaan atau perubahan tersebut.
Perusahaan yang hanya menggunakan Sistem Infromasi Organisasi maka manajer puncak akan menerima seluruh informasinya dari subsistem fungsional dan manajer tidak perlu menyaring dan mensisntesa data yang menjadi bentuk berarti baginya. Sebagai cara untuk meringankan manajer tersebut dalam melakukan pekerjaannya maka diciptakannya Sistem Informasi Eksekutif.

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang Mill merupakan perusahaan manufaktur yang berdiri sejak tahun 1978. Menjadi pabrik kertas nomor satu di dunia dan terus melampaui kepuasan pelanggan dengan terus menerus melakukan perbaikan berkesinambungan, merupakan visi dan misi yang diemban perusahaan. Dengan menimbang visi dan misi perusahaan, pangsa pasar dan peluang ekspansi, banyaknya pesaing yang bermunculan, maka diperlukan analisa mendalam mengenai situasi pasar, kebijakan pemerintah, kendala di lapangan dan kekuatan pesaing. Untuk itulah, system informasi eksekutif diperlukan untuk memenuhi harapan perusahaan dalam mencapai visi dan misi dengan memanfaatkan berbagai informasi internal maupun informasi exsternal yang secara actual, cepat dan terpercaya.

Kata Kunci

Beberapa kata kunci pada karya tulis berjudul Implementasi Eksekutif Information System pada PT Indah Kiat Tangerang Mill ini adalah Eksekutif Information System (EIS), Eksekutif, Critical Success Factor (CSF), Management by Exception (MbE), Modal Mental, Data Warehouse, Drill Down, System Integrated, Future Simulation, Benchmark Feature.
EIS singkatan dari Eksekutif Information System merupakan suatu kombinasi antara Management Information System (MIS) dengan Decision Support System (DSS) dan Artificial Intelegent yang menyediakan informasi internal dan eksternal untuk membantu pihak eksekutif dalam mengidentifikasikan dasar suatu masalah dan mencari jalan keluarnya. Sistem Informasi Eksekutif berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kinerja organisasi, informasi keuangan, statistic industri, dan situasi pasar terkini untuk dijadikan sebagai patokan dalam mengambil keputusan oleh pemimpin sesuai dengan visi dan misi organisasi.

Terdapat 3 (tiga) teknik dalam SIE yang menjadi pertimbangan bagi eksekutif dalam memutuskan suatu kebijakan dan langkah strategis , yaitu :
a. Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Success Factor)
Merupakan factor yang menentukan keberhasilan dari segala jenis kegiatan yang dilakukan
oleh organisasi oleh eksekutif.
b. Management by Exception (MbE)
Membandingkan kinerja dengan target yang sudah ditetapkan sebelumnya, menganalisa,
mempelajari factor yang menentukan ketidaktercapainya suatu target dan mencari
pemecahan masalahnya agar dapat diperbaiki pada periode selanjutkan sehingga target
yang telah ditentukan dapat dicapai.
c. Modal Mental
Kemampuan mengolah dan memanfaatkan secara efektif setiap informasi yang diperoleh
dan dipergunakan semaksimal mungkin dalam memutuskan dan melaksanakan suatu
kebijakan.

Beberapa manfaat EIS dilihat dari karakteristiknya :
a. berdasarkan kualitas informasi yang diberikan
- fleksibel
- menghasilkan informasi yang benar
- menghasilkan informasi yang up to date.
- menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pihak eksekutif
- menghasilkan informasi yang lengkap
b. Berdasarkan user interface
- menggunakan interface yang mudah digunakan
- termasuk didalamnya interface yang berupa grafik-grafik
- menyediakan keamanan dan kerahasiaan atas akses ke informasi
- bisa diakses dari berbagai tempat
- penggunaan keyboard yang sedikit karena akan lebih sering menggunakan mouse,
touch screen, touch pad.
c. Kemampuan teknis
- akses yang secara menyeluruh ke semua informasi
- Menyoroti indikator masalah
- Hypertext dan Hypermedia
- Informasi yang diberikan dalam model hirarki
- Menggabungkan antara grafik dan text dalam tampilan yang sama
- Menunjukan trend, rasio dan deviasi dair perusahaan
- Menyediakan akses ke data-data yang lalu dan saat ini
- Memberikan informasi dengan level-level yang detil (drill down)
d. Keuntungan
- Memfasilitasi pencapaian tujuan perusahaan
- Memudahkan akses atas informasi-informasi yang ada dalam perusahaan
- Membuat user semakin produktif
- Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
- Menghemat waktu
- Menghasilkan competitive advantage
- Memberikan antisipasi yang cepat terhadap suatu masalah atau kesempatan yang terjadi di
dalam perusahaan
- Menemukan penyebab dari suatu masalah
- Menemukan kebutuhan-kebutuhan eksekutif.

Kondisi Implementasi EIS Saat ini di dalam Organisasi
Sistem Informasi Eksekutif pada perusahaan ini sudah mulai diimplementasi sejak beberapa tahun silam dan sampai sekarang masih terus dikembangkan secara berkesinambungan agar dapat memenuhi harapan dari para eksekutif. Sistem Informasi Eksekutif pada perusahaan ini menggunakan tool SAP dari Jerman, yang merupakan system EIS berorientasi system business.
Sistem Informasi Sistem ini diintegrasikan pada semua bidang, mulai dari bagian Mill Service, Accounting, Business, Engineering, Produksi, sampai ke bagian Finishing. Melalui system informasi ini, semua proses produksi dimulai dari transaksi barang masuk dan barang keluar, transaksi keuangan dan pembayaran, transaksi perpindahan barang baku sampai barang jadi, semua menggunakan system SAP sehingga data hasil transaksi yang diinput dapat diolah menjadi informasi yang berguna bagi eksekutif dalam mengambil keputusan.

Ada beberapa alasan diperlukannya Sistem Informasi Eksekutif :
a. Alasan yang bersumber dari luar organisasi
Seiring dengan berjalannya waktu, pesaing pesaing semakin bermunculan mengikuti suksesnya suatu usaha. Para pesaing yang muncul merupakan hambatan dan tantangan bagi organisasi untuk terus berkembang dengan cara proaktif dalam usaha mencari informasi yang cukup akurat mengenai kekuatan pesaing. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan daya jual suatu organisasi dengan tetap menjunjung tinggi sportifitas dan kompetisi usaha yang sehat.
b. Alasan yang bersumber dari dalam organisasi
Informasi eksternal mengenai kekuatan pesaing perlu dipelajari, tetapi kekuatan internal dari suatu organisasi juga perlu dipahami. Data data berupa statistic penjualan, bagan bagan pengeluaran tahunan, dan grafik keuangan organisasi merupakan hal hal yang cukup kritis dalam mengambil keputusan. Untuk itulah dibutuhkan informasi yang akurat, terkini dengan memperhatikan aspek aspek kecepatan pengolahan data oleh system informasi eksekutif agar proses pengambilan keputusan dapat berjalan efektif dan efisien sehingga visi dan misi organisasi dapat tercapai.

Dapat disimpulkan, tujuan dari Sistem Informasi Eksekutif adalah untuk menghasilkan informasi terkini dari dalam dan luar organisasi yang dipergunakan untuk meningkatkan kinerja suatu organisasi dengan memfokuskan tujuan pada visi dan misi organisasi.

Terdapat 3 (tiga) peran utama penerapan Sistem Eksekutif Informasi dalam bisnis, yaitu :
1. Mendukung Proses Bisnis
Proses Bisnis merupakan aktifitas yang dilakukan oleh tingkat operator dimana pada aktivitas ini dilakukan proses pencatatan transaksi bisnis dimulai dari pemesananan barang, penerimaan barang, perbaikan mesin, pergerakan dana operasional, pencampuran bahan dasar produksi sampai kepada barang jadi dan pengiriman barang jadi melalui gudang barang jadi ke konsumen. Secara garis besar, semua transaksi yang menyangkut proses produksi akan dicatat melalui system SAP dan disimpan di server.
2. Mendukung Pengambilan Keputusan
Data yang telah dicatat secara berkesinambungan akan ditampung oleh server pada data warehouse yang nantinya akan diolah kembali dengan teknik data mining sesuai informasi yang diinginkan oleh eksekutif.
3. Mendukung Strategi untuk keunggulan kompetitif
Informasi yang merupakan kumpulan data transaksi yang dicatat oleh operator dan diolah dengan teknik data mining akan menjadi patokan atau landasan bagi eksekutif dalam mengambil keputusan bisnis.

Karakteristik suatu system informasi eksekutif sesuai kebutuhan yang dianut oleh Teknik Informasi mencakup:
1. Executive Friendly
Suatu Sistem Informasi Eksekutif mempunyai karakteristik yang mudah dipelajari dan informasi yang ditampilkan disesuaikan dengan sudut pandang eksekutif sehingga dapat mempermudah eksekutif dalam mengambil keputusan
2. Feature Undo
Fasilitas undo merupakan suatu fasilitas untuk kembali ke halaman sebelumnya. Hal ini perlu dilakukan oleh eksekutif untuk membandingkan informasi yang ditampilkan oleh system informasi eksekutif sebagai pertimbangan sebelum mengambil keputusan berdasarkan teknik analisa factor penentu keberhasilan suatu keputusan dengan membandingkan simulasi data.
3. Online Help Availability
Fasilitas online help sangat diperlukan mengingat kompleksnya suatu system informasi eksekutif ynag dirancang khusus untuk mengolah data dari data warehouse untuk menghasilkan informasi. Semakin kompleksnya suatu program, tidka tertutup kemungkinan timbulnya masalah menyangkut penggunaan system informasi eksekutif. Diharapkan dengan adanya fasilitas online help, eksekutif dapat langsung menghubungi bagian system support melalui fasilitas online help sehingga dapat menghemat waktu yang cukup banyak bagi eksekutif dalam memahami dan menganalisa informasi yang ditawarkan oleh system untuk mencapai tujuan organisasi.
4. Graphic Oriented Information
Selain informasi yang akurat dari hasil mengolah data, laporan dan tampilan informasi dari system informasi eksekutif juga berupa grafik dimana semua informasi diharapkan dapat tercakup dalam satu grafik sehingga eksekutif dapat memanfaatkan laporan dan tampilan informasi dari system tanpa perlu menyita waktu dalam membaca setiap laporan yang ditawarkan system.
5. Effective Processing Process
Dari semua karakteristik yang sudah dijelaskan di atas, proses data yang efektif dari sisi waktu juga menjadi perhatian yang cukup kritis. Kecepatan proses suatu data sangat menentukan keberhasilan dari suatu proses pengambilan keputusan.

Format Data yang disediakan oleh system eksekutif informasi juga mendapat perhatian yang cukup penting, berikut karakteristik data yang dibutuhkan oleh system eksekutif informasi :
1. Highly Summarized Data
Informasi yang ditawarkan oleh system informasi eksekutif merupakan informasi rangkuman sehingga memudahkan eksekutif dalam mengambil keputusan dengan mengambil kesimpulan berdasarkan hasil rangkuman dari keseluruhan transaksi yang telah diolah melalui data warehouse.
2. Drill Down
Informasi yang ditawarkan system information eksekutif dapat memungkinkan melihat secara detail rangkuman yang telah ditampilkan oleh system informasi eksekutif. Hal ini terkadang dilakukan saat eksekutif menilai gejolah grafik informasi yang ditampilkan kurang meyakinkan sehingga dinilai perlu untuk melihat penyebab dari pergerakan grafik yang kurang seimbang agar dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan bisnis.
3. System Integrate
Fasilitas ini memungkinkan eksekutif untuk mengetahui data transaksi secara online sehingga dapat membantu analisa oleh eksekutif dengan memanfaatkan data yang sedang berjalan untuk dijadikan tolok ukur dalam mendukung informasi yang diterima oleh eksekutif melalui sumber informasi lain.
4. Future Simulation
Fasilitas future simulation merupakan salah satu fasilitas penting dan paling sering diakses oleh eksekutif mengingat kemampuan dari system informasi ini untuk mengolah, memprediksi dan menampilkan pergerakan grafik beberapa tahun mendatang berdasarkan data data yang sudah ada sebelumnya. Tentunya grafik yang ditampilkan tidaklah bersifat baku, tetapi lebih kepada prediksi kasar perkembangan bisnis suatu organisasi.
5. Benchmark Feature
Benchmark merupakan salah satu fasilitas yang berfungsi untuk membandingkan kinerja organisasi dengan kinerja organisasi sejenis lain berdasarkan data data yang dikeluarkan oleh lembaga statistic nasional. Fasilitas ini dipergunakan oelh eksekutif yang berusaha mengukur kekuatan organisasi yang dipimpinnya dengan organisasi saingan. Hal ini bertujuan sebagai patokan dalam mengambil langkah startegis untuk mencapai sasaran organisasi yang telah ditetapkan bersama.

Eksekutif Information System digunakan oleh semua pihak dalam suatu organisasi, pihak yang terkait dengan penggunaan system informasi eksekutif ini, terbagi beberapa diantaranya :

1. Eksekutif
2. Staff Data Analysis
3. Staff Operasional

Secara kesimpulan, system informasi eksekutif dipergunakan oleh para eksekutif dengan melibatkan tingkat operasional untuk pencatatan transaksi harian dan juga melibatkan tingkat data analis di bagian data warehouse untuk mengolah data menjadi informasi yang akhirnya akan dipergunakan oleh eksekutif dalam mengambil keputusan.

Pokok kegiatan organisasi berpusat pada manufaktur kertas yang ditujukan pada pasar internasional dengan memanfaatkan fasilitas pengiriman melalui kapal di pelabuhan Merak. Produk yang dihasilkan oleh PT Indah Kiat adalah kertas specialty, yaitu kertas warna dengan ukuran sheet lebar.

Struktur organisasi dari PT Indah Kiat terbagi beberapa bagian berdasarkan fungsionalitas, adapun struktur secara vertical, yaitu :
1. Mill Service Department
a. HRD
b. Accounting
c. General Affairs
d. Material Management
e. Procurement
2. Production Department
a. Stock Preparation
b. Paper Machine
c. Finishing Converting
3. Quality Assurance Environment
a. Quality Control
b. Water Supply
c. Quality System Control
4. Business Department
a. Marketing
b. PPIC
c. Document & Logistic
d. Finished Goods Warehouse
5. Engineering Department
a. Engineering
b. Workshop

Eksekutif Informasi Sistem cukup berperan penting dalam organisasi, hal ini dapat dilihat dari kelebihan sistem informasi eksekutif yang ditawarkan cukup menunjang eksekutif dalam mengambil keputusan. Seiring dengan semakin pesatnya laju informasi melalui fasilitas internet, maka kehausan akan informasi juga semakin terasa. Tanpa adanya system eksekutif informasi yang memadai, maka laju perkembangan suatu organisasi akan terhambat dan tidak mampu bersaing dengan competitor.
Kelemahan Eksekutif informasi system sampai saat ini masih dinilai cukup lambat dalam hal mengolah data. Hal ini sering terjadi mengingat data transaksi harian yang semakin banyak seiring dengan semakin luarnya cakupan dari suatu system informasi eksekutif yang terintegrasi pada suatu organisasi terutama organisasi besar yang mempunyai cabang di beberapa kota bahkan Negara.

Dengan menimbang kekurangan dan kelebihan dari system informasi eksekutify yang belakangan ini sering dipergunakan para eksekutif, perlu pengembangan secara terus menerus dan berkesinambungan untuk memperbauki kelemahan dari system informasi eksekutif yang dipergunakan. Diharapkan kelak, proses pengolahan data akan lebih cepat lagi dengan melakukan beberapa perubahan program agar proses perhitungan data dapat berlangsung dalam waktu yang lebih singkat denagn tetap mempertahankan keakuratan informasi yang disuguhkan kepada eksekutif.

Kondisi yang diusulkan menyangkut kinerja, fungsionalitas dan keakuratan data, kami mengajukan beberapa usulan :
1. Untuk memilah kembali data yang perlu dicatat oleh bagian staff operasional agar proses mengolah data dari datawarehouse menjadi informasi dapat lebih dipersingkat mengingat investasi teknologi untuk meningkatkan performa system informasi eksekutif masih cukup mahal.
2. Untuk tampilan user interface bagi pengguna system, diharapkan lebih informatif mengingat tujuan utama dari system informasi ekseutif, yaitu user friendly agar semua fasilitas dari system dapat dimanfaatkan secara lebih maksimal.

Kesimpulan
1. Pada dasarnya, system eksekutif informasi sudah diterapkan pada PT. Indah Kiat Pulp &
Paper Tangerang Mill, tetapi penggunaannya masih belum maksimal.
2. Perlu pembelajaran lebih dalam hal penyediaan data agar mudah dibaca dan ditelaah oleh
eksekutif.
3. User Interface dari system masih perlu dibenahi. Hal ini menyebabkan system tidak dapat
dimanfaatkan secara efektif.

Senin, 21 Maret 2011

INTEGRASI SISTEM DI PLN dan MANFAATNYA


Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari sistem Informasi Manajemen. Berbagi sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluannya. Aliran informasi diantara sistem sangat bermanfaat bila data dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem yang lainnya, atau output suatu sistem menjadi input bagi sistem lainnya. Secara manual juga dapat dicapai suatu integrasi tertentu, misalnya data dari satu bagian dibawa kebagian lain, dan oleh petugas administrasi data tersebut digabung dengan data dari sistem yang lain. Jadi kalau secara manual maka derajat integrasinya menjadi tinggi. 


Keuntungan utama dari integrasi sistem informasi adalah membaiknya arus informasi dalam sebuah organisasi. Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan) sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat. Keuntungan lain dari pengintegrasian sistem adalah sifatnya yang mendorong manajer untuk membagikan (mengkomunikasikan) informasi yang dihasilkan oleh departemen (bagian) nya agar secara rutin mengalir ke system lain yang memerlukannya. Informasi ini kemudian digunakan lebih luas untuk membantu organisasi.
PLN dengan Keputusan Direksi No. 014 K/DIR/2010 Tgl. 21 Januari 2010 menetapkan Pedoman Pelaksanaan PLN Management System di Lingkungan PT PLN (Persero) yang wajib diterapkan di seluruh jajaran organisasi dengan tenggat waktu paling lambat pada Tahun 2011 sudah sertifikasi di unit induk dengan implementasi di seluruh Bidang, Unit Pelaksana dan Sub Unit Pelaksana.
Pertimbangan disusunnya PLN-MS itu sendiri adalah dalam upaya mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan dengan senantiasa meningkatkan dan memelihara kinerja unggul di seluruh unit organisasi untuk mendukung kinerja unggul perusahaan. Untuk itu PLN mengadopsi beberapa standar internasional: ISO 9001, ISO 14001, SMK3/OHSAS 18001, TQM, Balanced Scorecard, Malcolm Baldrige, Manajemen SDM Berbasis Kompetensi. PLN-MS dimaksudkan mengintegrasikan berbagai standar/sistem/metode tsb menjadi PLN-MS, menghindari duplikasi antar-standar manajemen tsb dan ditetapkan sebagai salah satu indikator kinerja unit.
Tahap Implementasi dimulai dengan: Visi dan Misi, Penetapan Kebijakan, Penjabaran Sasaran Strategis, Improvement & Development untuk menghadapi dan memenangkan kompetisi. Sedangkan Tahap Integrasi: · Integrasi Sistem: SMM ISO 9001, SML ISO 14001, SMK3. · Integrasi Dokumen Level 1: Manual Mutu, Manual Lingkungan, Manual SMK 3. · Pembuatan Dokumen Level 2: sesuai yang dipersyaratkan.
Manfaat dari Integrasi Sistem tersebut di dalam perusahaan PLN, antara lain :

 -Struktur organisasi dan perinciannya dikelola pada suatu sistem.
 -Perubahan organisasi harus disetujui dan dikoordinasikan oleh kantor pusat PLN.
 -Jabatan dalam organisasi akan dikelompokkan berdasarkan kesamaan tugas dari jabatan-jabatan di perusahaan.
-Perpindahan pegawai dapat dimonitor di dalam sistem.
-Pengelolaan informasi keluhan dan kedisiplinan pegawai dapat dilakukan di dalam sistem.
-Tanggal pada surat penggajian harus konsisten.
-Data tentang administrasi penggajian di kerjakan di kantor unit bersangkutan.
-Memudahkan bagian pembukuan untuk mencatat penggajian
-Proses penggajian akan dipusatkan di kantor pusat tiap unit.


Selasa, 15 Maret 2011

Kisah sukses Muhadi Setiabudi menjadi pengusaha bus PO Dedy Jaya

Kondektur Sukses Jadi Pengusaha BusPDFCetakE-mail
Melalui kerja keras dan keuletan, Muhadi Setiabudi sukses menjadi pengusaha bus Dedy Jaya. Ia merintis usahanya dari berdagang es lilin hingga menjadi kondektur bus. Dedy_jayaKini bisnisnya sudah berkembang pesat, mulai dari hotel, pabrik cat, mal, hingga toko bangunan.
Soal nasib urusan belakang. Itulah pegangan hidup Muhadi, entrepreneur asal Brebes, Jawa Tengah. Kerja kerasnya selama sekitar 19 tahun kini membuahkan hasil. Grup usaha PT Dedy Jaya Lambang Perkasa yang berdiri sekitar 15 tahun silam, kini menjelma menjadi kerajaan bisnis dengan 2.500 karyawan. Lini usahanya juga sungguh beragam luas, mulai dari mengelola ratusan armada di bawah bendera perusahaan otobus (PO) Dedy Jaya, hotel, pabrik cat, toko bahan bangunan, toko emas, hingga bisnis mal di Brebes, Tegal dan Pemalang.
Pria yang hanya menamatkan pendidikan Madrasah Tsanawiyah dari sebuah pesantren di Cirebon ini merintis kerajaan bisnisnya dengan susah payah. Muhadi muda sempat melakoni pekerjaan kasar seperti berdagang es lilin di kampung, menjadi kondektur bus, serta berjualan minyak tanah. Pekerjaan itu ia jalani hingga 1979 atawa sekitar lima tahun sejak menamatkan pendidikan menengah. Di saat senggang, ia juga ikut membantu ayahnya bertani di sawah.
Jalan terang agaknya mulai terbentang setelah Muhadi menikahi Atik Sri Subekti pada 1981. Karena kian terdesak harus membiayai keluarga barunya, dia tak bisa lagi menyandarkan penghasilan dari kerja serabutan. Muhadi pun mulai menerjuni usaha dagang bambu dengan modal awal sekitar Rp 50.000. Modal ini ia kumpulkan dari upah membantu orang tuanya di sawah.
Guratan sukses Muhadi tampaknya memang sudah terukir di bambu. Sebab, jerih payahnya berjualan bambu tersebut menuai hasil lumayan. Apalagi beberapa pesanan dalam jumlah besar juga mulai berdatangan. Misalnya, dia sempat mendapat order dari sebuah kontraktor bangunan untuk menyuplai ribuan batang. Untungnya meningkat, dari sekitar Rp 70.000 sebulan menjadi Rp 470.000 sebulan.
Selain mendapat order, ada berkahnya juga Muhadi bergaul dengan para kontraktor itu. Ia jadi mulai mafhum tentang seluk-beluk usaha bahan bangunan. Dua tahun setelah berdagang bambu, Muhadi lantas mendirikan toko bahan bangunan dengan modal yang ia kumpulkan dari untung berdagang bambu.
Rupanya pilihan Muhadi melebarkan sayap ke bisnis bahan bangunan sungguh tepat. Karena usaha barunya itu benar-benar menjadi tambang emas yang tiada henti mengalirkan untung. Bahkan, tujuh tahun setelah berkutat di material, keuntungannya dari berjualan bahan bangunan sudah bisa menjadi modal untuk membeli beberapa bus besar. Muhadi seperti terobsesi berusaha di jasa sarana angkutan. Boleh jadi selain meraup untung dari jasa ini, dia ingin mengenang masa sulitnya menjadi kondektur.
Kini, jumlah armada busnya yang berbendera PO Dedy Jaya sudah mencapai ratusan unit. Penumpang asal Pantura, Tegal, Pekalongan, dan Purwokerto yang hendak ke Jakarta tentu sudah tak asing lagi dengan bus ini. Maklum, Dedy Jaya melayani trayek Jakarta-Purwokerto, Jakarta-Tegal, dan Jakarta-Pemalang- Pekalongan. Ia mencomot nama untuk bus serta grup usahanya dari nama anak pertamanya, Dedion Supriyono. Selain menggeluti bus, Muhadi juga mulai merambah ke toko emas dan bisnis perkayuan. (*/ dari berbagai sumber)

Senin, 14 Maret 2011

ERP di PLN

Untuk mensejajarkan diri dengan perusahaan-perusahaan penyedia listrik tingkat dunia, PT PLN (persero) dituntut untuk mengimplementasikan Enterprise Resource Planning (ERP), sistem yang mengintegrasikan seluruh elemen-elemen pada perusahaan termasuk unit-unit bisnis yang diakomodasikan oleh IT. Penerapan ERP ini diharapkan akan meningkatkan kompetensi perusahaan dan secara
otomatis akan meningkatkan pelayanan. Penerapan ERP ini akan mengintegrasikan seluruh kantor PLN baik pusat maupun daerah secara on-line, dan seluruh kantor PLN tersebut akan terstandarisasi.

Dengan penerapan ERP di lingkungan perusahaan, maka setiap pegawai diharuskan untuk beradaptasi dengan perubahan sistem yang terjadi. Pengimplementasian ERP jelas akan merubah pola kerja suatu perusahaan, dan para pegawailah yang langsung menerima dampak dari perubahan itu.

Saat ini penerapan ERP pada perusahaan besar sudah menjadi kategori wajib, dapat diambil contoh perusahaan tenaga listrik seperti di malaysia dan china, berturut-turut diwakilkan oleh Tenaga Bhd. dan Shanghai Power telah lama menerapkan ERP. Untuk Indonesia, perusahaan BUMN yang menerapkan ERP mungkin dapat dihitung dengan jari.

Strategi Bisnis PT PLN (persero)
Ide penerapan ERP di PT PLN (persero) telah direncanakan dengan sangat matang seperti dikemukakan oleh Direktur Strategi Teknologi Informasi PT. PLN (persero) Zulkifli, "penerapan ERP dan rencana kerja PLN sejalan dan telah tertuang di dalam sinkronisasi IT master plan dan strategi bisnis PLN"

menurut Zulkifli, ERP merupakan satu kesatuan dengan Strategi Utama PLN dalam membenahi operasional perusahaan secara keseluruhan. Penerapan ERP saat ini masih bersifat Pilot Project dan baru dilaksanakan di empat unit yaitu: Kantor pusat PLN di jakarka, Kantor Distribusi Bali, kantor distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, dan P3B Jawa Bali.

"Go-Live" ERP tahap I di PT PLN (persero) dilakukan pada tanggal 29 Desember 2005, terutama diterapkan modul-modul untuk menunjang bisnis proses di bagian Sumber Daya Manusia(SDM) seperti manajemen organisasi, administrasi kepegawaian, penggajian dan waktu kerja karyawan.

Menurut Project manejer Tim Imbangan ERP PLN Benni Hermawan, pengembangan selanjutnya adalah integrasi antar sistem dengan ERP. seperti pelayanan pelanggan CIS, penerapan ERP akan mendahulukan kantor yang telah menerapkan sistem pelayanan pelanggan terlebih dahulu, karena PLN sangat concern atas pelayanan pelanggan. jadi, integrasi antar sistem ini akan dilakukan lebih dulu di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, karena di daerah-dareah tersebut yang paling siap akan penerpan integrasi antar sistem tersebut.

Dukungan dari SDM
Kesulitan yang paling besar dari penerapan ERP adalah "People." Sesempurna apapun rancangan dan penerapan ERP, tidak akan berguna apabila tidak didukung oleh seluruh pegawai. Dibutuhkan kemauan yang besar dari seluruh pegawai untuk beradaptasi dengan perubahan sistem yang selama ini telah berjalan. menurut ketua tim Change Management Proyek Implementasi ERP, Rully Fasri, kendala terbesar dalam menerapkan ERP adalah merubah pola pikir yang selama ini terbentuk dari seluruh karyawan untuk menerima sebuah perubahan. Tanpa adanya pola pikir yang baru, menurut Rully, ERP tidak akan memberikan manfaat bagi perusahaan.

Ringkasan mengenai pengimplementasian ERP

IT Master Plan PLN dibuat pada tahun 2004, bentuk riil PLN dari rencana tersebut adalah mengembangkan IT secara bertahap ditubuh PLN, seperti membangun sistem informasi secara on-line menghubungkan kantor pusat dan kantor cabang yang centralized serta membangun sistem jaringan yang handal untuk mendukung pembangunan Sistem tersebut.

Pada tahap awal penerapan ERP, PLN menerapkan di tiga bidang yaitu: divisi keuangan, divisi logistik dan divisi sumberdaya manusia. Ujicoba Pilot project dilakukan di kantor PLN distribusi Jakarta Raya & Tangerang, distribusi Bali, dan kantor Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa-Bali.

Dengan pertimbangan khusus, PLN memilih SAP sebagai paket perangkat lunak ERP, dan bekerja sama dengan Accenture sebagai perusahaan konsultan penerapan ERP. Bisnis Proses PLN yang sangat spesifik dan berbeda dari perusahaan listrik di dunia yang lain, maka beberapa modul pada sistem ERP perlu di sesuaikan dengan kebutuhan dari PLN itu sendiri.

Tim Imbangan Pilot ERP

Seperti pada Kasus BIG-BANG NIBCO yang membentuk TRIAD, maka pada kasus ini, PLN membentuk Tim Imbangan Pilot ERP yang terdiri dari orang-orang yang ahli di bidangnya terutama pada bisnis proses di PLN dan kultur budaya kerjanya. Mereka dituntut untuk bekerja keras dalam melakukan perbahan serta menyediakan waktu untuk melaksanakan proyek tersebut diluar waktu sebagai karyawan. Tim Imbangan ini bertanggung jawab langsung kepada Direksi PLN via Direktur keuangan dan direktur niaga dan pelayanan pelanggan.

Tugas Utama dari Tim Imbangan ini adalah menyukseskan pelaksanaan penerapan ERP di PLN pusat beserta ujicoba pilot project di 3 kantor PLN yang telah disebutkan diatas, dan mempersiapkan kebutuhan akan pengembangan lanjutan yaitu integrasi antar sistem.

Tim ini terdiri atas 2 tim
1. tim Sentral, beroperasi di kantor pusat, beranggotakan atas wakil dari PLN pusat dan unit pilot.
2. Tim Roll-Out, merupakan representasi dari Tim Sentral, yang beranggotakan atas wakil-wakil dari unit PLN yang bekerja di lokasinya masing-masing.

Go-Live Sistem

ada 3 tahap perencanaan "Go-Live" sistem di PLN
1.tanggal 29 Des 2005, tahap menerapkan sebagian fungsi di bagian unit bisnis SDM seperti seperti penggajian, administrasi, manajemen organisasi, dan manajemen waktu di kantor pusat PLN, PLN distribusi Jakarta Raya & tangerang, bali dan P3B Jawa-Bali.
2.tanggal 1 april 2006, tahap menerapkan fungsi logistik dan keuangan di PLN pusat dan PLN distribusi Bali.
3.tanggal 1 juli 2006, tahap menerapkan fungsi logistik, keuangan dan SDM di PLN distribusi Jakarta Raya & Tangerang dan P3B Jawa-Bali.

Perubahan Utama pada penerapan ERP di PLN

penerapan ERP di PLN sedikit-banyak telah merubah proses bisnis PLN secara keseluruhan terutama di bidang SDM disetiap unit pilot project PLN.
Perubahan tersebut adalah seperti berikut:

> Manajemen Organisasi:
- struktur organisasi dan perinciannya dikelola pada suatu sistem.
- perubahan organisasi harus disetujui dan dikoordinasikan oleh kantor pusat PLN
- jabatan dalam organisasi akan dikelompokkan berdasarkan kesamaan tugas dari jabatan-jabatan di perusahaan.

> Administrasi pegawai
- tanggal pada surat penggajian harus konsisten
- pengelolaan informasi keluhan dan kedisiplinan pegawai dapat dilakukan di dalam sistem
- perpindahan pegawai dapat dimonitor di dalam sistem

> Administrasi Waktu Kerja
- Manajemen data berkaitan dengan waktu kerja pegawai termasuk waktu lembur dan lain sebagainya dilakukan tersentralisasi didalam sistem

> Penggajian
- proses penggajian akan dipusatkan di kantor pusat tiap unit
- data tentang administrasi penggajian di kerjakan di kantor unit bersangkutan
- data tentang penggajian harus diintegrasikan dengan bagian keuangan, agar memudahkan bagian pembukuan untuk mencatat penggajian